KabarKalimantan.id — Pertumbuhan investasi asing di Kalimantan Timur (Kaltim) periode kuartal pertama 2024 mencatatkan hasil positif. Yakni, sebesar 7,30 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ini didorong Penanaman Modal Asing (PMA) yang meningkat signifikan, 16,78 persen yoy. Angka ini jauh melampaui kenaikan pada kuartal sebelumnya hanya 3,79 persen yoy.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Kaltim, Budi Widihartanto membenarkan jika pertumbuhan ini didorong oleh Penanaman Modal Asing (PMA) yang meningkat signifikan sebesar 16,78 persen yoy.
Budi Widihartanto menjelaskan jika komitmen terhadap pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dan sektor swasta telah menjadi faktor utama dalam meningkatkan kepercayaan investor.
“Lebih tingginya pertumbuhan investasi asing tersebut didorong terutama oleh terjaganya kondusivitas iklim investasi di Kaltim seiring masifnya pembangunan berbagai infrastruktur yang sedang berlangsung, khususnya di IKN (Ibu Kota Negara),” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/6).
Budi juga menambahkan bahwa sektor primer dan sekunder telah menjadi pendorong utama kinerja investasi asing di Kaltim untuk kuartal I/2024. PMA di sektor primer, yang mencakup kehutanan, perikanan, pertambangan, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan, tumbuh sebesar 5,38 persen secara tahunan, melonjak dari kuartal sebelumnya yang hanya 1,11 persen.
Sementara itu, sektor sekunder yang meliputi industri pengolahan mengalami pertumbuhan PMA dari minus 46,89 persen yoy menjadi 17,05 persen yoy.
Di sisi lain, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,99 persen yoy.
Dengan pertumbuhan yang signifikan ini, Kalimantan Timur terus menunjukkan potensinya sebagai destinasi investasi yang menarik, didukung oleh proyek pembangunan infrastruktur besar-besaran yang berlangsung di wilayah tersebut, termasuk proyek strategis Ibu Kota Negara (IKN).
Pemprov Kaltim Gandeng Investasi Asing
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggandeng investasi asing dari Provinsi Anhui, Republik Rakyat Tiongkok, untuk memperkuat lima sektor pembangunan di daerah tersebut, yaitu industri, perdagangan, pertanian, pendidikan, dan pariwisata.
Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Arie Nur Nakahasima Oetomo mengatakan jika kerjasama dengan investor asing tersebut merupakan program utama di tahun 2024.
Lanjut Kadis DPMPTSP Kaltim, Arie Nur jika kerja sama antar provinsi lintas negara ini dari sektor industri , yaitu pembangunan pabrik mobil listrik, baterai litium, crude palm oil, termasuk perkeretaan.
“Perdagangan kayu, batubara, dan industri kimia batubara untuk sektor perdagangan. Lalu perkebunan sawit, perikanan, dan hasil pertanian tanaman pangan untuk sektor pertanian,” sebut Arie yang dikutip dari ANTARA.
Ari menambahkan kerja sama investor asing untuk sektor pendidikan, meliputi pelatihan sumber daya manusia, beasiswa, dan pertukaran pelajar. Sedangkan untuk sektor pariwisata, yakni peningkatan objek wisata, investasi perhotelan.
Pemprov Kaltim juga mendorong keterlibatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan pelaku usaha besar dalam kerja sama tersebut. Lalu pihaknya akan memperkuat kolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, seperti Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Salah satu investasi yang menarik perhatian adalah pembangunan pabrik mobil listrik, truk listrik, dan alat berat listrik oleh perusahaan JAC Motors. Arie mengatakan, pabrik mobil listrik di Kaltim lebih berfokus pada perakitan mobil, sedangkan pabrik mesinnya tetap dipusatkan di DKI Jakarta.
Pabrik perakitan mobil yang memproduksi kendaraan berdaya listrik dari perusahaan JAC Motors di Kaltim ini akan menjadi yang pertama Indonesia.
“Ini akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan industri otomotif nasional dan pengurangan emisi gas rumah kaca,” ungkap Arie.