KabarKalimantan.id — Seorang nelayan dilaporkan hilang saat memancing di wilayah perairan Teritip, tepatnya di Pantai Tanjung Bayur, Balikpapan, pada Jumat malam, 4 April 2025.
Korban diketahui bernama Johan Hartani (40). Ia dilaporkan tenggelam usai terjatuh dari kapal yang ditumpanginya bersama seorang rekannya, Ismail (40), sekitar pukul 18.30 Wita. Situasi berlangsung cepat dan tak terduga.
Informasi mengenai insiden tersebut diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan sekitar pukul 20.30 Wita. Laporan disampaikan oleh Jafar, rekan nelayan. Kepala Seksi Operasi dan Siaga KPP Balikpapan, Endrow Sasmita, menjelaskan bahwa Johan jatuh ke laut saat tengah memancing. Ia terperosok tanpa sempat memberikan tanda bahaya.
Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh Ismail. Ia melemparkan jerigen sebagai alat bantu apung, namun korban gagal meraihnya. Arus laut yang kuat diduga mempercepat proses tenggelamnya korban.
Ismail berhasil selamat. Ia ditemukan masih berada di atas kapal oleh nelayan setempat dan langsung dievakuasi dalam kondisi stabil.
Setelah menerima laporan, tim SAR Balikpapan segera dikerahkan menuju lokasi kejadian yang berjarak kurang lebih tiga kilometer dari garis pantai Teritip. Tindakan cepat menjadi prioritas.
“Begitu menerima laporan, kami langsung kirim satu tim untuk pencarian. Semalam kami lakukan upaya penyisiran bersama unsur SAR gabungan. Armada dari BPBD Kota Balikpapan turut mendukung operasi, namun hingga pukul 23.30 Wita korban belum ditemukan,” ujar Endrow.
Pencarian dilanjutkan Sabtu pagi, 5 April 2025, pukul 06.00 Wita. Dua Search and Rescue Unit (SRU) diterjunkan untuk memaksimalkan pencarian di dua area berbeda.
SRU 1 ditugaskan menyisir pesisir Pantai Tanjung Bayur. SRU 2 fokus pada lokasi jatuhnya korban dengan pola pencarian paralel, mencakup area seluas 24 nautical mile persegi, dengan garis lintasan sejauh 38 NM dan jarak antar lintasan 1 kilometer.
Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur: satu tim rescue dari Basarnas dilengkapi armada Rigid Buoyancy Boat (RBB), satu unit alat utama dari TNI AL, serta dukungan satu alut dari BPBD Balikpapan.
“Arah pencarian kami sesuaikan dengan arus laut dan angin yang bergerak ke selatan,” terang Endrow.
Hingga laporan ini disusun, pencarian masih berlanjut. Kondisi cuaca terpantau cerah berawan, dengan angin berhembus sekitar 5 knot dan tinggi gelombang antara 0,5 hingga 1,25 meter.
KPP Balikpapan mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan di sekitar lokasi, untuk tetap waspada dan segera melaporkan apabila menemukan petunjuk atau tanda-tanda keberadaan korban.