Menhub: Kaltim Segera Punya Dua Bandara Internasional

Foto: BPMI Setpres/Kris.

KabarKalimantan.id — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan kabar penting bagi perkembangan Provinsi Kalimantan Timur. Dalam waktu dekat, provinsi ini akan memiliki dua bandar udara bertaraf internasional yang diharapkan dapat mendongkrak konektivitas dan memajukan kawasan tersebut.

Setelah Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Kota Balikpapan, Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) akan segera menyusul untuk melayani penerbangan internasional.

“Kalimantan Timur akan semakin strategis dengan adanya dua bandara internasional, Bandara SAMS Sepinggan dan Bandara IKN Nusantara,” ujar Budi saat berbincang dengan awak media di IKN, Minggu (6/10).

Ia menegaskan bahwa bandara baru ini akan menjadi bagian penting dari pengembangan infrastruktur IKN, memperkuat posisi wilayah tersebut sebagai pusat mobilitas udara di Indonesia.

“Dengan adanya Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Kota Balikpapan dan Bandara IKN Nusantara, Kalimantan Timur akan semakin diperkuat sebagai pusat transportasi udara di Indonesia,” ujar Budi saat ditemui di IKN, Minggu (6/10).

Budi menjelaskan bahwa setelah Bandara IKN Nusantara rampung, statusnya akan menyusul Bandara SAMS Sepinggan sebagai bandar udara internasional.

“Bandara IKN akan berfungsi sama seperti Bandara SAMS Sepinggan, keduanya merupakan bandara umum yang bersifat komersial,” tambahnya.

Namun, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya, terutama terkait jarak penerbangan. Menurut Budi, Bandara IKN direncanakan untuk melayani penerbangan jarak jauh (long distance).

“Jarak antara kedua bandara, jika ditarik garis lurus, tidak sampai 60 kilometer. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 39 tahun 2019, yang menetapkan kriteria cakupan pelayanan bandara di Kalimantan, yaitu radius 60 kilometer atau waktu tempuh moda transportasi lain minimal 4 jam,” jelas Budi.

Sebagai contoh, Budi merujuk pada bandara-bandara yang ada di London, Inggris, yang memiliki lima bandara dengan jarak berdekatan tanpa menimbulkan masalah.

“Dan itu tidak jadi masalah,” tegas Budi.

Dalam peninjauan tersebut, Menhub juga memberikan update mengenai progres pembangunan Bandara IKN, terutama terminal VVIP yang saat ini telah mencapai lebih dari 90 persen.

“Untuk terminal VIP, progresnya hampir rampung sekitar 80 persen,” imbuhnya.

Budi juga mengungkapkan informasi terkait fasilitas penunjang lainnya. Menara Air Traffic Control (ATC) telah terbangun 53,71 persen, sementara gedung administrasi dan operasional sudah mencapai 61,03 persen. Gedung Pelayanan Keberangkatan dan Pendaratan (PKP-PK) telah mencapai 68,71 persen.

Progres pembangunan jalan penunjang akses bandara kini sudah di atas 50 persen. Budi menyebutkan bahwa jalan akses utama telah siap hingga 98,53 persen, jalan perimeter barat terbangun 66,96 persen, dan jalan perimeter timur mencapai 50,44 persen.

“Jalan akses utama bandara hampir siap 100 persen dan akan menunjang akses dari dan menuju bandara,” ungkap Budi.

Menhub menargetkan pembangunan Bandara IKN akan mencapai 100 persen pada Desember 2024. Untuk pekerjaan landasan pacu yang ditargetkan sepanjang 2.200 meter, Budi berharap dapat diselesaikan pada 11 September 2024.

Pembangunan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas transportasi, tetapi juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kalimantan Timur.

Dengan dua bandara internasional, Kalimantan Timur diharapkan akan menjadi salah satu pusat transportasi utama di Indonesia, yang akan mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara serta menjadikan daerah tersebut lebih terhubung dengan destinasi lainnya.

Dengan demikian, Pemerintah berkomitmen untuk terus mempercepat penyelesaian proyek ini demi kepentingan masyarakat dan pengembangan wilayah.

Menhub juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam memastikan pembangunan bandara berjalan sesuai rencana dan tepat waktu.