KabarDayak.com — Kalimantan Timur (Kaltim) menetapkan langkah ambisius menuju pengembangan industri pariwisata yang berkualitas dunia dengan proyek Penyangga IKN. Proyek ini tidak hanya akan memperkuat infrastruktur regional, tetapi juga mengangkat potensi pariwisata yang belum tergali sepenuhnya di wilayah tersebut.
Diluncurkan dengan visi untuk menjadikan Kalimantan Timur sebagai destinasi pariwisata utama di dunia, proyek Penyangga IKN menjanjikan perubahan besar dalam pemandangan pariwisata regional. Dengan investasi yang besar dalam infrastruktur, pelatihan tenaga kerja, dan promosi pariwisata, Kalimantan Timur berharap untuk menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Salah satu aspek kunci dari proyek ini adalah peningkatan aksesibilitas ke destinasi pariwisata di Kalimantan Timur. Melalui pembangunan jalan raya, bandara, dan sarana transportasi lainnya, proyek ini akan mempermudah perjalanan wisatawan dan memungkinkan mereka untuk menjelajahi keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kalimantan Timur.
Selain itu, proyek Penyangga IKN juga fokus pada pembangunan akomodasi dan fasilitas pariwisata yang berkualitas. Dengan memperluas dan meningkatkan standar hotel, resor, dan atraksi wisata lainnya, Kalimantan Timur bertekad untuk memberikan pengalaman berlibur yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung.
Namun, lebih dari sekadar membangun infrastruktur fisik, proyek ini juga menempatkan pentingnya pelestarian lingkungan dan budaya sebagai prioritas utama. Dengan berkolaborasi dengan komunitas lokal dan organisasi lingkungan, Kalimantan Timur berkomitmen untuk menjaga keaslian alam dan budaya wilayah tersebut sambil tetap memajukan industri pariwisata.
Dengan langkah-langkah progresif ini, Kalimantan Timur semakin mendekati visi menjadi pusat pariwisata berkualitas dunia. Dukungan dari pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat lokal menjadi kunci kesuksesan bagi pencapaian tujuan ambisius ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berharap kontribusi parekraf di Kalimantan Timur meningkat tajam dengan keberadaan Kota Nusantara. Hal ini disampaikan Sandiaga Uno saat berkunjung di Kota Balikpapan, Rabu (1/5) lalu.
Sandiaga menambahkan jika kontribusi sektor parekraf tercatat sekitar 5,7 hingga 5,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Provinsi Kalimantan Timur. Kemenparekraf bakal menambah anggaran sekitar lima persen untuk sektor parekraf di Provinsi Kalimantan Timur, dengan ditunjuknya sebagian wilayah di daerah berjuluk Benua Etam itu sebagai kawasan IKN, ibu kota negara baru Indonesia.
“Sebelumnya anggaran parekraf di Kalimantan Timur sebesar 25 persen, ditambah menjadi 30 persen,” kata Sandiaga.
Sementara itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah aktif dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Melalui berbagai inisiatif dan program, Pemerintah Provinsi Kaltim bertekad untuk memanfaatkan potensi wisata yang dimiliki KEK untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah pengembangan infrastruktur pariwisata di sekitar KEK, termasuk pembangunan akses jalan, sarana akomodasi, dan fasilitas pendukung lainnya. Selain itu, Pemerintah Provinsi Kaltim juga telah bekerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat lokal untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada, baik melalui pameran, festival, maupun kampanye promosi lainnya.
Dengan kerjasama antarinstansi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, Pemerintah Provinsi Kaltim bertekad untuk menjadikan KEK sebagai destinasi pariwisata unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan domestik, tetapi juga internasional. Melalui upaya ini, diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan daerah, serta pelestarian dan promosi kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Kalimantan Timur.
Pemerintah Provinsi Kaltim mengambil langkah strategis untuk menjadi tujuan wisata dan pusat ekonomi kreatif berkelas dunia.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim mengupayakan gelaran uji kompetensi sertifikasi keahlian bidang parekraf secara gratis, bekerja sama dengan lembaga sertifikasi profesi pada sektor-sektor tertentu.
Dimana pelatihan dan uji kompetensi untuk meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE) digodok untuk membekali para pelaku pariwisata dengan kemampuan menggelar acara berskala internasional. Di ranah kuliner, sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) memastikan keamanan dan mutu pangan yang disajikan sesuai standar dunia. Selain itu sertifikasi profesi pun tak luput dari perhatian. Pelatihan dan sertifikasi diberikan kepada para pelaku seni musik, pemandu wisata, pemandu arung jeram, hingga tenaga perhotelan. Dengan SDM yang tersertifikasi, wisatawan pun akan mendapatkan pelayanan dan pengalaman terbaik selama mereka berada di Kalimantan Timur.
“Langkah kami tak berhenti pada pelatihan teknis semata. Para pelaku parekraf juga dibekali dengan kemampuan berwirausaha yang mumpuni,” ungkap Ririn Sari Dewi, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim.
Ririn menambahkan Pemprov Kaltim menyelenggarakan pelatihan gratis untuk menyusun proposal bisnis dan presentasi yang memikat. Dengan kemampuan ini, para pelaku parekraf Kaltim diharapkan mampu memasarkan produk dan jasanya secara lebih profesional, tak hanya di tingkat lokal, namun juga mancanegara.