Budi Karya: Tamu VIP Gunakan Mobil Listrik Menuju Kawasan IKN

Ilustrasi--Presiden Joko Widodo mencoba Mitsubishi Minicab EV . (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

KabarKalimantan.id — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan jika pada peringatan HUT RI ke-79 yang digelar di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya para tamu VIP akan menggunakan mobil listrik.

Budi Karya mengatakan, jika pemerintah terlebih dahulu melakukan simulasinya, dimana kendaraan mobil listrik hanya untuk para tamu VIP.

“Untuk tamu-tamu VIP dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI di IKN kita haruskan menggunakan mobil listrik atau electric vehicle (EV). Kita nanti akan lakukan simulasi apakah setiap duta besar negara-negara sahabat diberikan satu mobil listrik atau apakah menggunakan bus listrik ini merupakan domain dari Kementerian Sekretariat Negara (Setneg),” ujar Budi Karya Sumadi di Semarang, Jawa Tengah, seperti dikutip Antara, Minggu (16/6)

Ia menjelaskan jika penggunaan mobil listrik merupakan domain Setneg. Dimana nantinya jenis kendaraan listrik digunakan akan terbagi-bagi fungsinya.

“Fungsi dari luar terutama dari Balikpapan ke IKN, kita memiliki fasilitas ride and park dan dari situ kita keliling dengan menggunakan bus atau mobil yang disediakan atau dimiliki oleh para operator swasta untuk menuju tempat-tempat akhir,” katanya.

IKN juga menyediakan bus-bus listrik yang memiliki rute mengelilingi tempat-tempat strategis.

“Tetapi juga untuk operator swasta ada Blue Bird, Gojek, dan lainnya di mana mereka akan mengisi ruang-ruang komersil yang digunakan secara individu,” kata Budi Karya.

Kemenhub telah melaksanakan kajian perencanaan teknis angkutan umum di KIPP tahap 1 dengan mengusulkan 3 rute layanan bus listrik. Ketiga trayek tersebut adalah rute Park & Ride sampai Masjid Raya dengan total kebutuhan 13 bus medium, rute Park & Ride sampai Botanical Garden total kebutuhan armada 7 bus medium, dan rute Park & Ride 1 sampai Park & Ride 2 dengan total kebutuhan 21 armada.

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) juga berencana bekerja sama dengan Blue Bird untuk melayani rute di dalam IKN atau KIPP tahap 1. Dalam hal ini terkait pengadaan bus listrik dan rencana operasionalnya.

Lalu pada 2025 mendatangkan diusulkan anggaran Buy the Service (BTS) untuk melayani rute IKN. Rencana rute akan menyesuaikan dengan persil tanah yang sudah terbangun, dan jumlah armadanya masih menunggu kajian dan review dari tim OIKN.

Ibu Kota Nusantara, sebagai proyek ambisius untuk mengembangkan ibu kota baru Indonesia, tidak hanya menjanjikan infrastruktur yang modern dan berkelanjutan, tetapi juga menjadi platform ideal untuk menerapkan teknologi transportasi inovatif seperti mobil listrik. Penggunaan mobil listrik di Ibu Kota Nusantara tidak hanya mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca, tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia untuk membangun kota masa depan yang berkelanjutan.

Infrastruktur Pengisian Listrik yang Terintegrasi
Pengembangan Ibu Kota Nusantara mencakup perencanaan infrastruktur pengisian listrik yang terintegrasi. Stasiun pengisian listrik (charging stations) akan ditempatkan strategis di seluruh kawasan ibu kota baru, termasuk di pusat-pusat perkotaan, pusat perbelanjaan, dan area publik lainnya. Hal ini akan memastikan ketersediaan fasilitas pengisian yang memadai bagi pengguna mobil listrik.

Keuntungan Lingkungan yang Signifikan
Adopsi mobil listrik di Ibu Kota Nusantara akan memberikan manfaat lingkungan yang signifikan. Dengan mengandalkan sumber energi terbarukan, seperti energi surya dan angin, mobil listrik dapat mengurangi emisi karbon dan polusi udara secara drastis dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil. Ini sejalan dengan komitmen global Indonesia untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Stimulasi Pemerintah untuk Adopsi Mobil Listrik
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk mendukung adopsi mobil listrik melalui berbagai kebijakan dan insentif. Ini termasuk pembebasan pajak impor untuk kendaraan listrik, insentif pajak bagi produsen dan konsumen, serta dukungan untuk pengembangan infrastruktur pengisian listrik. Langkah-langkah ini diharapkan akan merangsang pertumbuhan pasar mobil listrik di Ibu Kota Nusantara.

Pengembangan Teknologi Lokal
Adopsi mobil listrik di Ibu Kota Nusantara juga akan mendorong pengembangan industri otomotif lokal dan teknologi terkait. Kolaborasi antara produsen kendaraan, perusahaan teknologi, dan lembaga riset dapat mempercepat inovasi dalam baterai, sistem manajemen energi, dan teknologi terkait lainnya. Ini akan menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun banyak potensi dan manfaat, adopsi mobil listrik di Ibu Kota Nusantara juga menghadapi tantangan, termasuk biaya awal yang tinggi dan keterbatasan infrastruktur. Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan sektor swasta, dan partisipasi aktif masyarakat, Ibu Kota Nusantara memiliki peluang besar untuk menjadi model bagi kota-kota lain dalam menerapkan teknologi transportasi yang ramah lingkungan.

Penggunaan mobil listrik di Ibu Kota Nusantara bukan hanya tentang meningkatkan kualitas hidup penduduk kota baru, tetapi juga tentang memberikan contoh bagi Indonesia dan dunia tentang bagaimana transportasi dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan dan kualitas udara yang lebih baik. Dengan inovasi dan kolaborasi yang tepat, visi ini dapat menjadi kenyataan yang memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi masyarakat dan lingkungan.