KabarKalimantan.id — Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur menggelar Training of Trainers (ToT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dan Transaksi Nontunai Kepada Guru Sekolah Menengah Pertama atau Sederajat se-Samarinda di Aula Maratua BI Kaltim, Selasa, (25/6).
Hal ini dilakukan KPw BI Kaltim untuk meningkatkan pemahaman terkait sistem pembayaran, uang rupiah dan pelingdungan konsumen di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto mengatakan, Bank Indonesia terus memberikan edukasi terkait Rupiah, salah satunya melalui kegiatan TOT CBP Rupiah ini.
“Kita berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan bagi Bapak dan Ibu Guru yang nantinya akan meneruskan kepada para siswa, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas,” ungkap Budi Widihartanto.
Tidak hanya itu, Budi juga menambahkan Bank Indonesia dalam tugasnya mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran terus berinovasi dengan mengembangkan kebijakan transaksi nontunai.
“Beberapa inovasi tersebut antara lain digitalisasi penyaluran bantuan sosial, digitalisasi transaksi pemerintah daerah, kanal pembayaran QRIS, infrastruktur BIFAST, transaksi mata uang lokal (Local Currency Transaction), serta layanan perlindungan konsumen Bank Indonesia untuk mendukung ekosistem transaksi nontunai yang robust,” ujarnya.
Lanjut Budi jika ke depan, Bank Indonesia terus mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, mendukung Transaksi Nontunai, serta memahami pentingnya
“Pelindungan Konsumen. Sehingga masyarakat semakin sadar akan pentingnya rupiah dan dapat bertransaksi nontunai dengan aman,” pungkas Budi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadi menyampaikan, apresiasi dan mendukung kegiatan ini. Adanya transaksi nontunai saat ini sangat membantu bagi sekolah-sekolah.
“Dengan adanya digitalisasi pembayaran, semua transaksi yang menyangkut gaji, tunjangan honor atau dengan keuangan yang mulanya dilakukan secara manual, sekarang telah di elektronifikasi sehingga transaksi lebih optimal, transparan dan akuntabilitasnya lebih baik,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian sosialisasi terkait Sistem Pembayaran Nontunai dan Pelindungan Konsumen yang dapat dilakukan oleh masyarakat dengan cara PeKA (Peduli, Kenali, Adukan) yaitu Peduli akan manfaat, dan keamanan transaksi pembayaran, kenali penyelenggara dan regulator layanan yang resmi serta Adukan masalah kepada penyelenggara dan Bank Indonesia jika diperlukan tindak lanjut.
Selain itu terdapat juga materi terkait Overview CBP Rupiah yaitu Cinta Rupiah dengan merawat uang sebaik mungkin, Bangga Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara serta Paham Rupiah dalam konteks menggunakan Rupiah untukbertransaksi secara bijak.
Kegaiatan ToT Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dihadiri lebih dari 100 Guru Sekolah Menengah Pertama atau Sederajat di Samarinda. (Rilis/Pemprov Kaltim/Prb/ty)