KabarKalimantan.id — Ibu kota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sekaligus Kabupaten Bulungan, Tanjung Selor, dilanda banjir sejak Minggu sore (18/5/2025) akibat luapan Sungai Kayan yang membawa air kiriman dari wilayah hulu serta curah hujan lokal yang tinggi.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara, Andi Amriampa, banjir merupakan dampak dari tingginya debit air dari hulu Sungai Kayan, yang sebelumnya sudah merendam beberapa permukiman di Kecamatan Peso sejak Sabtu (17/5).
“Hari ini genangan air di Tanjung Selor bervariasi, ada yang mencapai 30 hingga 45 sentimeter, terutama di dataran rendah,” jelas Andi pada Senin (19/5).
Beberapa ruas jalan protokol utama yang tergenang banjir di antaranya:
- Jalan Kolonel Soetadji
- Jalan Jenderal Ahmad Yani
- Jalan Katamso
Banjir juga merendam ratusan rumah warga di Tanjung Selor, terutama di Kelurahan Tanjung Selor Hulu dan Tanjung Selor Hilir, meski warga masih memilih bertahan di rumah dan belum ada laporan pengungsian.
Selain Tanjung Selor, banjir juga meluas ke sejumlah wilayah lain di Kabupaten Bulungan, mencakup beberapa kecamatan:
Kecamatan Peso:
- Desa Long Bia (22 KK)
- Desa Long Peso (20 KK)
- Desa Muara Pangean (7 KK)
- Desa Long Lasan (1 KK)
- Desa Lepak Aru (5 KK)
Kecamatan Peso Hilir:
- Desa Long Bang, Long Lembu, Long Tungu, dan Naha Aya (total 35 KK)
Kecamatan Tanjung Palas Barat:
- Desa Long Beluah (15 KK)
- Desa Mara Satu dan Mara Hilir
Kecamatan Tanjung Palas:
- Desa Antutan, Pejalin, dan Kelurahan Tanjung Palas Hilir
BPBD mencatat bahwa luapan Sungai Bahau—anak Sungai Kayan—telah terjadi sejak Kamis (15/5), sementara banjir di hulu Sungai Kayan mulai dipantau sejak Sabtu (17/5). Di Kecamatan Peso, air mulai memasuki pemukiman pada pukul 17.30 WITA dan meluas ke daratan dini hari pukul 03.00 WITA. Saat ini, tinggi muka air Sungai Kayan di Peso mencapai 8,20 meter.
Tim BPBD terus melakukan monitoring dan pendataan terhadap lokasi terdampak, serta berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan. Masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap cuaca ekstrem, termasuk potensi banjir lanjutan dan tanah longsor.
“Kami minta warga tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BPBD. Tim kami terus bekerja di lapangan,” pungkas Andi.